karya ilmiah
Karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang
ilmuan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperolehnya melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian
dan pengetahuan orang lain. Dalam literatur lain, disebutkan bahwa karya tulis ilmiah
adalah serangkaian kegiatan penulisan yang didasarkan pada pengkajian
atau penelitian ilmiah yang ditulis secara sistematis menggunakan bahasa
prinsip-prinsip ilmiah. Atau ada juga yang menyatakan bahwa karya tulis ilmiah adalah karya tulis yang disusun berdasarkan kriteria ilmiah. (Maizuddin M. Nur, 2010).
Dalam Proses penulisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sperti di bawah ini :
2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan bentuk karangan
4. Mempertimbangkan pembaca
5. Mengumpulkan data pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
# Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
# Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
# Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.
Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
A. Pendahuluan
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. S.C. Utami Munandar (1985:11) menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas minatnya. Minat menimbulkan kepuasan. Seorang anak cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini dapat bertahan selama hidupnya.
Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak sedikit guru Seni Budaya (Kesenian) menemukan kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya seni rupa. Jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman penulis, pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil saja siswa yang bisa memahami dan mengerjakan tugas dengan semangat. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan perasaan terpaksa atau takut. Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang memuaskan sehingga terkesan asal jadi. Jika mereka ditanya, alasannya mereka tidak mempunyai bakat di bidang seni atau tidak punya bakat menggambar. Dengan kondisi seperti ini, guru perlu mencari upaya bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa terutama dalam pembelajaran Seni Rupa.
B. Konsep Minat Belajar
Pengertian minat
Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. The Liang Gie (1994:28) mengungkapkan bahwa minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Slameto (dalam Djaali 2006:121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow and Crow (dalam Djaali 2006:121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Pengertian Belajar
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada umumnya mereka memberikan penekanan pada unsur perubahan dan pengalaman. Menurut Witherington (dalam Sukmadinata 2007:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow and Crow (dalam Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Sedangkan menurut Hilgar (1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.
Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar dikemukakan para ahli, antara lain menurut Di Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Gage and Berliner (1970:256) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan bahwa belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif permanen yang terjadi karena pengalaman.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut bersumber pada dirinya dan luar dirinya atau lingkungannya antara lain sebagai berikut :
Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari :
D. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Menurut Tanner and Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-minat baru pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui jalan memberi informasi pada siswa tentang bahan yang akan dismpaikan dengan menghubungkan bahan pelajaran yang lalu, kemudian diuraikan kegunaannya di masa yang akan datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini biasa dicapai dengan cara menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang sensasional, yang sudah diketahui siswa.
Harry Kitson (dalam The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua kaidah tentang minat (the laws of interest), yang berbunyi :
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh keterangan tentang hal itu
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan kegiatan yang menyangkut hal itu.
Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan selengkap mungkin mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti penting atau pesonanya dan segi-segi lainnya yang mungkin menarik. Keterangan itu dapat diperoleh dari buku pegangan. ensiklopedi, guru dan siswa senior yang tertarik atau berminat pada mata pelajaran itu. Disamping itu perlu dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran itu, misalanya pada mata pelajaran seni rupa usahakan mengikuti apa yang harus dilakukan apakah dengan menggambar atau melukis. Dengan langkah-langkah itu minat siswa terhadap mata pelajaran itu akan tumbuh.
JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa adalah sebagai berikut :
Penutup
Minat belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus memperhatikan apa yang menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat belajar. Setelah itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa. Dengan demikian upaya untuk menumbuhkan minat belajar sesuai dengan sasarannya.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada peserta didik. Pertama, pahami dan kenali terlebih dahulu kondisi fisik dan psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode yang bervariasi dalam penyajian materi pembelajaran. Ketiga, penggunaan media pembelajaran hendaknya dapat merangsang siswa untuk tertarik ikuti serta dalam pembelajaran. Keempat, pahami kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sehingga kita dapat mencari jalan keluar dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
Rujukan
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munandar, S.C. Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sardiman, AM.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty.
Loekmono,JT. 1985. Bimbingan bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali.
====================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================
Cara Menulis Karya Ilmiah
Dalam menulis karya ilmiah, ada beberapa langkah-angkah singkat cara penulisan karya ilmiah, sebagai berikut :- Pemilihan Topik/Masalah untuk Karya Ilmiah : merumuskan tujuan, menentukan topik
- Mengidentifikasi Pembaca Karaya Ilmiah
- Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah
- Melakukan Pengumpulan informasi untuk penulisan Karya Ilmiah, bisa lewat perpustakaan (buku), wawancara, atau media online seperti internet.
- Melakukan proses penulisan karya ilmiah berdasarkan data/informasi yang sudah dikumpulkan.
Dalam Proses penulisan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sperti di bawah ini :
Tahap Pra Penulisan
1. Pemilihan dan pembatasan topik2. Merumuskan tujuan
3. Mempertimbangkan bentuk karangan
4. Mempertimbangkan pembaca
5. Mengumpulkan data pendukung
6. Merumuskan judul
7. Merumuskan tesis
8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline
Pemilihan Topik
# Apa yang akan kita tulis?# Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
# Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
# Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.
Tahap Penulisan Draf
Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek mekanik.
Tahap Revisi
Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.
Tahap Penyuntingan
Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.
Tahap Publikasi
Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.
Contoh Karya Ilmiah
Nah setelah mengetahui cara menulis karya ilmiah, langkah langkah penulisan karya ilmiah serta hal hal yang harus diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah, selanjutnya saya akan memberikan beberapa contoh karya ilmiah. Silahkan dilihat di bawah ini :Contoh Karya Tulis Ilmiah Pendidikan
"Judul Karya Ilmiah : Menumbuhkan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran"
Suatu kegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan minat akan menghasilkan prestasi yang kurang menyenangkan. Dapat dikatakan bahwa dengan terpenuhinya minat seseorang akan mendapatkan kesenangan dan kepuasan batin yang dapat menimbulkan motivasi. S.C. Utami Munandar (1985:11) menyatakan bahwa minat dapat juga menjadi kekuatan motivasi. Prestasi seseorang selalu dipengaruhi macam dan intensitas minatnya. Minat menimbulkan kepuasan. Seorang anak cenderung untuk mengulang-ulang tindakan-tindakan yang didasari oleh minat dan minat ini dapat bertahan selama hidupnya.
Dengan demikian, minat belajar merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa. Disamping itu minat belajar juga dapat mendukung dan mempengaruhi proses belajar mengajar di sekolah. Namun dalam prakteknya tidak sedikit guru Seni Budaya (Kesenian) menemukan kendala di dalam kelas, karena kurangnya minat siswa dalam pembelajaran Seni Budaya khususnya seni rupa. Jika hal ini terjadi, maka proses belajar mengajar pun akan mengalami hambatan dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman penulis, pada saat pembelajaran berlangsung siswa kurang bergairah dalam mengikuti pelajaran. Hanya sebagian kecil saja siswa yang bisa memahami dan mengerjakan tugas dengan semangat. Sebagian besar siswa mengerjakan tugas yang diberikan dengan perasaan terpaksa atau takut. Hal ini menyebabkan tugas yang diberikan hasilnya kurang memuaskan sehingga terkesan asal jadi. Jika mereka ditanya, alasannya mereka tidak mempunyai bakat di bidang seni atau tidak punya bakat menggambar. Dengan kondisi seperti ini, guru perlu mencari upaya bagaimana menumbuhkan minat belajar siswa terutama dalam pembelajaran Seni Rupa.
B. Konsep Minat Belajar
Pengertian minat
Minat sering dihubungkan dengan keinginan atau ketertarikan terhadap sesuatu yang datang dari dalam diri seseorang tanpa ada paksaan dari luar. The Liang Gie (1994:28) mengungkapkan bahwa minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu. Menurut Slameto (dalam Djaali 2006:121) minat adalah rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Crow and Crow (dalam Djaali 2006:121) mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
Pengertian Belajar
Ada beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang belajar, pada umumnya mereka memberikan penekanan pada unsur perubahan dan pengalaman. Menurut Witherington (dalam Sukmadinata 2007:155) menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan. Crow and Crow (dalam Sukmadinata 2007:155) mengemukakan bahwa belajar adalah diperolehnya kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap baru. Sedangkan menurut Hilgar (1962:252) menjelaskan bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respon terhadap sesuatu situasi.
Berdasarkan penekanan unsur pengalaman tentang definisi belajar dikemukakan para ahli, antara lain menurut Di Vesta and Thompson (1970:112) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman. Gage and Berliner (1970:256) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang muncul karena pengalaman. Sedangkan menurut Hilgard (1983:630), mengemukakan bahwa belajar dapat dirumuskan sebagai perubahan perilaku yang brelatif permanen yang terjadi karena pengalaman.
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar
Minat belajar peserta didik sangat menentukan keberhasilannya dalam proses belajar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut bersumber pada dirinya dan luar dirinya atau lingkungannya antara lain sebagai berikut :
Faktor dalam diri siswa, yang terdiri dari :
- Aspek jasmaniah, mencakup kondisi fisik atau kesehatan jasmani dari individu siswa. Kondisi fisik yang prima sangat mendukung keberhasilan belajar dan dapat mempengaruhi minat belajar. Namun jika terjadi gangguan kesehatan pada fisik terutama indera penglihatan dan pendengaran, otomatis dapat menyebabkan berkurangnya minat belajar pada dirinya. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
- Aspek Psikologis (kejiwaan), menurut Sardiman (1994:44) faktor psikologis meliputi perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berfikir, bakat,dan motif. Pada pembahasan berikut tidak semua faktor psikologis yang dibahas, tetapi hanya sebagian saja yang sangat berhubungan dengan minat belajar.
- Keluarga, meliputi hubungan antar keluarga, suasana lingkungan rumah, dan keadaan ekonomi keluarga.
- Sekolah, meliputi metode mengajar, kurikulum, sarana dan prasarana belajar, sumber-sumber belajar, media pembelajaran, hubungan siswa dengan temannya, guru-gurunya dan staf sekolahserta berbagai kegiatan kokurikuler.
- Lingkungan masyarakat, meliputi hubungan dengan teman bergaul, kegiatan dalam masyarakat, dan lingkungan tempat tinggal.
D. Faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat belajar
Beberapa ahli pendidikan berpendapat bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat siswa yang telah ada. Menurut Tanner and Tanner (1975) menyarankan agar para pengajar berusaha membentuk minat-minat baru pada siswa. Hal ini bisa dicapai melalui jalan memberi informasi pada siswa tentang bahan yang akan dismpaikan dengan menghubungkan bahan pelajaran yang lalu, kemudian diuraikan kegunaannya di masa yang akan datang. Roijakters (1980) berpendapat bahwa hal ini biasa dicapai dengan cara menghubungkan bahan pelajaran dengan berita-berita yang sensasional, yang sudah diketahui siswa.
Harry Kitson (dalam The Liang gie 1995:130) mengemukakan bahwa ada dua kaidah tentang minat (the laws of interest), yang berbunyi :
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, usahakan memperoleh keterangan tentang hal itu
Untuk menumbuhkan minat terhadap suatu mata pelajaran, lakukan kegiatan yang menyangkut hal itu.
Minat belajar akan tumbuh apabila kita berusaha mencari berbagai keterangan selengkap mungkin mengenai mata pelajaran itu, umpamanya arti penting atau pesonanya dan segi-segi lainnya yang mungkin menarik. Keterangan itu dapat diperoleh dari buku pegangan. ensiklopedi, guru dan siswa senior yang tertarik atau berminat pada mata pelajaran itu. Disamping itu perlu dilakukan kegiatan yang berhubungan dengan mata pelajaran itu, misalanya pada mata pelajaran seni rupa usahakan mengikuti apa yang harus dilakukan apakah dengan menggambar atau melukis. Dengan langkah-langkah itu minat siswa terhadap mata pelajaran itu akan tumbuh.
JT. Loekmono (1985:98), mengemukakan bahwa cara-cara untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa adalah sebagai berikut :
- Periksalah kondisi jasmani anak, untuk mengetahui apakah segi ini yang menjadi sebab.
- Gunakan metode yang bervariasi dan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat merangsang anak untuk belajar
- Menolong anak memperoleh kondisi kesehatan mental yang lebih baik.
- Cek pada orang atau guru-guru lain , apakah sikap dan tingkah laku tersebut hanya terdapat pada pelajaran saudara atau juga ditunjukkan di kelas lain ketika diajar oleh guru-guru lain.
- Mungkin lingkungan rumah anak kurang mementingkan sekolah dan belajar. Dalam hal ini orang-orang di rumah perlu diyakinkan akan pentingnya belajar bagi anak. (Kumpulan Tugas Sekolahku)
- Cobalah menemukan sesuatu hal yang dapat menarik perhatian anak, atau tergerak minatnya. Apabila minatnya tergerak, maka minat tersebut dapat dialihkan kepada kegiatan-kegiatan lain di sekolah.
Penutup
Minat belajar merupakan salah satu komponen yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa, terlebih dahulu kita harus memperhatikan apa yang menjadi latar belakang yang menyebabkan berkurang atau bahkan hilangnya minat belajar. Setelah itu baru kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan untuk menumbuhkan minat belajar pada diri siswa. Dengan demikian upaya untuk menumbuhkan minat belajar sesuai dengan sasarannya.
Dari uraian yang telah dipaparkan di atas, maka dapat kita tarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan upaya menumbuhkan minat belajar pada peserta didik. Pertama, pahami dan kenali terlebih dahulu kondisi fisik dan psikologis siswa. Kedua, gunakan teknik dan metode yang bervariasi dalam penyajian materi pembelajaran. Ketiga, penggunaan media pembelajaran hendaknya dapat merangsang siswa untuk tertarik ikuti serta dalam pembelajaran. Keempat, pahami kondisi lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah sehingga kita dapat mencari jalan keluar dalam menumbuhkan minat belajar siswa.
Rujukan
Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Munandar, S.C. Utami. 1985. Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah: Petunjuk bagi Para Guru dan Orang Tua. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sardiman, AM.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman bagi Guru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Djaali, H. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gie, The Liang. 1995. Cara Belajar yang Efisien. Yogyakarta: Liberty.
Loekmono,JT. 1985. Bimbingan bagi Anak Remaja yang bermasalah. Jakarta: CV. Rajawali.
====================================================================================================================================================================================================================================================================================================================================
Contoh Karya Ilmiah Globalisasi
Judul Karya Ilmiah : pengaruh dan dampak globalisasi terhadap kehidupan masyarakat
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Karya
Ilmiah PKN ini dengan baik.
Karya Ilmiah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata
pelajaran PKN dalam kegiatan belajar. Selain itu, Karya Ilmiah ini
diharapkan agar dapat menjadi bacaan para pembaca agar menjadi warga
negara yang baik dan bertanggung jawab karena materi ini disajikan
mengarah pada terbentuknya arah globalisasi yang berpengaruh terhadap
kehidupan social dan budaya.
Oleh karena itu, Karya Ilmiah ini diharapkan agar bangsa Indonesia
memiliki sikap yang kritis terhadap situasi, kondisi dan juga dapat
menerima perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah
berkenan membaca Karya Ilmiah ini dengan tulus ikhlas. Semoga Karya
Ilmiah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin
Cianjur, 11 Februari 2013
Penulis
ABSTRAK
Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang
menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
Dampak Positif :
· Perubahan tata nilai dan sikap
· Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
· Tingkat kehidupan yang lebih baik
Dampak Negatif :
· Pola hidup konsumtif
· Sikap individualistik
· Gaya hidup kebarat-baratan
· Kesenjangan Sosial
DAFTAR ISI
JUDUL ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
ABSTRAK ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
I.1 Latar belakang ........................................................................................ 1
I.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
I.3 Tujuan .................................................................................................... 1
BAB II KAJIAN TEORITIS .......................................................................... 2
II.1 Pengertian Globalisasi ........................................................................... 2
II.2 Proses Globalisasi ................................................................................. 2
II.3 Dampak Globalisasi .............................................................................. 3
II.3.1 Dampak Positif ........................................................................... 3
II.3.2 Dampak Negatif .......................................................................... 5
II.4 Pengaruh Globalisasi ............................................................................. 6
II.5 Contoh Kasus ........................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 8
III.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
III.2 Saran..................................................................................................... 8
III.3 Penutup ................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Manusia telah mengalami perkembangan dalam setiap periode waktu yang
dilewatinya, dari zaman purbakala sampai dengan zaman sekarang.
Peradaban manusia telah mengalami kemajuan sampai sekarang. Perkembangan
manusia pun semakin barkembang pesat. Perkembangan itu membawa
perubahan – perubahan besar pada kehidupan manusia. Misalnya, pada
pakaian, teknologi, makanan, dsb. Sebagai contoh misalnya Indonesia.
Indonesia pada saat ini, sudah mulai mengikuti perkembangan dunia. Hal
ini dapat disebut bahwa Indonesia mengalami proses globalisai. Untuk
itu, karya tulis ilmiah ini akan memberitahukan dampak – dampak dari
globaliasasi dan cara- cara penanggulangan dampak negatif globalisasi.
I.2. Rumusan Masalah
a) Apa yang dimaksud dengan globalisasi?
b) Bagaimana proses globalisasi?
c) Hal – hal apa saja yang timbul akibat proses globalisasi?
d) Pengaruh apa yang dibawa oleh globalisasi?
e) Bagaimana sikap kita agar tidak terbawa pengaruh arus negatif globalisasi?
I.3. Tujuan
Tujuannya dari laporan yang saya buat ini adalah :
· kita dapat mengetahui dampak yang ditimbulkan dari proses globaliasasi baik dampak positif maupun dampak negatif.
· Dan kita dapat mengetahui bagaimana sikap kita dalam menerima
perubahan – perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
II.1. Pengertian Globalisasi
Kata globalisasi diambil dari global yang maknanya universal.
Globalisasi belum memiliki definisi atau pengertian yang pasti kecuali
sekedar definisi kerja sehingga maknanya tergantung pada sudut pandang
orang yang melihatnya.
Ada beberapa definisi global yang dikemukakan oleh beberapa orang sebagai berikut :
a. Malcom Waters, seorang professor sosiologi dari Universitas
Tasmania, berpendapat, globalisasi adalah sebuah proses social yang
berakibat pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang
penting yang terjelma di dalam kesadaran orang.
b. Emanuel Richter, guru besar pada ilmu politik Universtas Aashen,
Jerman, berpendapat, bahwa globalisasi adalah jaringan kerja global
secara bersamaan yang menyatukan masyarakat yang sebelumnya
terpencar-pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan
persatuan dunia.
c. Princenton N Lyman, mantan duta besar AS di Afrika Selatan,
berpendapat bahwa globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas
saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara di dunia dalam
hal perdagangan dan keuangan.
d. Selo Soemardjan, bapak Sosiologi Indonesia, berpendapat bahwa
Globalisasi adalah terbentuknya organisasi dan komunikasi antara
masyarakat di seluruh dunia untuk mengikuti sistem dan kaidah yang sama.
II.2. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena
proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya. Di
akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang
pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi,
informasi, dan transportasi. Loncatan teknologi yang semakin canggih
pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah
menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal
dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang
menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan)
dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem
nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di
Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang
menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari
infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi,
perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.
II.3. Dampak Globalisasi
II.3.1. Dampak Positif
Dampak positif globalisasi adalah sebagai berikut:
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi
lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan
transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak positif globalisasi menurut bidangnya, adalah:
1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan.
a. Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.
b. Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan peraturan
perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan rakyat
banyak.
c. Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
2. Globalisasi bidang sosial budaya.
a. Meningkatkan pemelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara
hidup, pola pikir yang baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari
bangsa lain yang telah maju.
b. Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin,
mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
3. Globalisasi bidang ekonomi sektor perdagangan.
a. Liberalisasi perdagangan barang, jasa layanan, dan komodit lain
memberi peluang kepada Indonesia untuk ikut bersaing mereput pasar
perdagangan luar negeri, terutama hasil pertanian, hasil laut, tekstil,
dan bahan tambang.
b. Arus masuk perdagangan luar negeri menyebakan defisit perdagangan nasional.
4. Globalisasi bidang ekonomi sektor produksi.
Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi
perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan
geografis.
II.3.2 Dampak Negatif
Dampak negatif globalisasi adalah sebagai berikut :
a. Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk
mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
b. Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa
tidak lagi membutuhkanorang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka
lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
c. Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya
negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat
kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
d. Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu
yang dapat mengikuti arus globalisasimaka akan memperdalam jurang
pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini
menimbulkan kesenjangan sosial.
Dampak negatif globalisasi menurut bidangnya, adalah:
1. Globalisasi bidang hukum, pertahanan, dan keamanan.
a. Peran masyarakat dalam menjaga keamanan, kedaulatan, dan
ketertiban negara semakin berkurang karena hal tersebut sudah menjadi
tanggung jawab pihak tentara dan polisi.
b. Perubahan dunia yang cepat, mampu mempengaruhi pola pikir
masyarakat secara global. Sifat – sifat masyarakatnya adalah
pragmatisme, hedonisme, primitif,dan konsumerisme
c. Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas,
kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu.
2. Globalisasi bidang sosial budaya.
a. Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik
melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru
oleh masyarakat.
b. Semakin memudarnya apresiasi terhadap nilai-nilai budaya lokal
yang melahirkan gaya hidup berikut ini. Individualisme (mengutamakan
kepentingan diri sendiri).
II.4. Pengaruh Globalisasi
Di Zaman Globalisasi saat ini banyak pengaruh yang mempengaruhi remaja.
Ada pengaruh yang positif ada juga pengaruh yang negatif. Sebagai remaja
yang baik kita harus memanfaatkan alat - alat / teknologi yang sudah
canggih sehingga mampu menguasainya.
Indonesia adalah negara yang masyarakatnya mempunyai etika yang baik.
Tapi saat ini banyak sekali remaja yang tidak sopan, tidak menghormati
orang yang lebih tua darinya. Mungkin itu adalah pengaruh negatif dari
Globalisasi. Dan itu menyebabkan pergaulan bebas, narkoba, dll. Hal -
hal itulah yang harus kita hindari.
Tapi kita juga tidak boleh menyalahkan adanya Zaman Globalisasi, karena
jika tidak ada Zaman Globalisasi kita tidak akan mengenal alat - alat
komunikasi yang canggih. Nilai moral bangsa dinilai dari etika
masyarakatnya. Jadi, jika ingin mempunyai nilai moral bangsa yang baik
kita harus menjaga etika. Gunakan slogan " Jika ingin dihormati,
Hormatilah orang lain." Agar kita sopan terhadap orang lain. Jadi, kita
dianggap bangsa yang berbudi baik dimata bangsa lain.
Etika seharusnya diajarkan sejak dini oleh orang tuanya. Anak biasanya
menirukan kegiatan orang tuanya,maka dari itu orang tua seharusnya
melakukan kegiatan yang mampu memberikan arti etika baik. Dan mampu
dimengerti oleh si anak. Dengan didikan yang baik anak tersebut akan
menjadi anak yang sopan kelak. Dan anak tersebut juga harus mempunyai
iman yang kuat. Sehingga, mampu melawan pengaruh buruk Globalisasi
seperti Narkoba, Sex bebas, dll.
Oleh karena itu, agar kita tidak terjerumus ke dalam pengaruh negatif
globalisasi kita harus mengikuti langkah – langkah seperti berikut:
a. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
b. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
c. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
d. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa.
e. Perlunya perhatian para orang tua dalam memantau pergaulan dan cara hidup anaknya.
II.5. Contoh Kasus
Ada contoh kasus seorang pria 17 tahun, kecanduan games sejak kelas I
SMA. Awalnya ia seorang murid teladan di sekolahnya, kemudian ia menjadi
pencandu games setelah perceraian kedua orang tuanya. Akhirnya ia
sekarang ini ditangani psikiater karena ia mulai sering membayangkan
dirinya menjadi salahsatu pemain peran dari games yang dimainkannya. Ia
mulai tidak bisa membedakan antara dunia nyata dan dunia maya. Latar
belakang keluarga, ayah pengusaha, ibunya guru salah satu SMA.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Kita harus bersikap selektif dalam mengikuti perkembangan globalisasi.
Ambilah sisi positif dari proses globalisasi. Dengan adanya proses
globalisasi dalam kehidupan, kita dapat memperoleh informasi dengan
cepat, membuat kehidupan semakin baik, makin berkembangnya teknologi.
Orang tua adalah orang yang berperan penting dalam mendidik anak agar
tidak terbawa arus negative globalisasi.
III.2. Saran
Dengan begitu, kami menyarankan agar kalian jangan sampai terbawa hal –
hal buruk dalam pergaulan. Dan untuk para orang tua, kalian adalah orang
yang sangat penting dalam hal mengontrol anak anda, apalagi yang
memiliki anak remaja, pengawasan orang tua adalah yang paling utama
sebelum pengawasan guru, teman, maupun orang lain.
Dan kalian harus bersikap selektif dalam mengikuti setiap
perkembangan globalisasi. Dan gunakanlah teknologi,informasi, dan
komunikasi dengan sebaik – baiknya.
III.3. Penutup
Sekian hal – hal yang dapat kami bahas dan sampaikan. Mohon maaf bila
ada salah kata. Mudah – mudahan dapat bermanfaat bagi kalian. Dan kami
mengharapkan sumbangan pikiran, kritikan, maupun saran. Terima Kasih.
Komentar
Posting Komentar