hukum mim mati dan gunnah



Kata Pengantar





Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas makalah tentang mim mati dan gunnah.


 Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kelompok kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan teman sekelompok kami, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi.

 Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas tentang kaitan ilmu tajwid mim mati dan gunnah yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Makalah ini di susun oleh kelompok kami dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para murid di MT AL-FITRAH . kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada ibu/bapak pembimbing kami meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.





 Bandung, November 2015

 Penyusun





Hukum mim mati dan gunnah
A.Mim Mati
hukum-mim-mati-4-728.jpg
Pengertian mim mati
Apabila ada mim yang mati dan bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah, maka akan mempunyai tiga hukum bacaan yaitu :
1.Idghom Mimi
2.Ikhfa’ Syafawi
3.Idhar Syafawi

a. Idghom Mimi
Apabila ada mim yang mati bertemu dengan huruf م
Cara membacanya : Mim pertama yang mati dimasukkan pada mim yang kedua dengan disertai suara mendengung (Ghunnah).
Dinamakan Mimi karena bertemuanya dua huruf yang sama yaitu dua mim. Idghom ini juga dinamakan Idghim Mutamatsilain “dua huruf yang sama”. Contoh: ولَكُمْ مَا فِى الأَرْضِ ,لهَمُْ مَا يَشَاءُ
b. Ikhfa’ Syafawi
Apabila ada mim mati yang bertemu dengan huruf ب .
Contoh : وَ هُمْ بِا الأ خِرَةِ ,
Cara membacanya atau melafadhkan huruf yang mati yaitu mim yang sunyi dari tasydid dan disertai dengan suara dengung (Ghunnah).
Dinamakan Syafawi karena tempat keluarnya huruf ba’ dan mim itu adalah pada dua bibir
c. Idhar Syafawi
Apabila ada mim yang mati bertemu dengan semua huruf Hijaiyyah selain huruf Idghom Mimi dan Ikhfa’ Syafawi (mim dan ba’), baik dalam satu kalimat atau dilain kalimat.
Cara membacanya, mim yang mati harus dibaca dengan suara jelas atau terang terutama huruf itu adalah fa’ dan wawu sebab kedua huruf itu tempat keluarnya sama-sama berada dibibir.
Contoh : هُمْ فِيْهَا خَا ِلدُ وْنَ , هُمْ يُنْفِقُوْنَ
B. ghunnah
4.jpeg
Pengertian gunnah
Apabila ada huruf mim dan nun yang bertasydid, maka cara membacanya harus dibaca dengan suara dengung.
Tempat membunyikan Ghunnah adalah ada pada janur hidung sehingga terkesan bunyinya seperti suara orang yang bindeng. Untuk lebih jelas lagi yaitu dengan sedikit menutup lubang hidung, sehingga akan terasa sekali getaran suara dengung pada janur hidung.
Lama dengungnya adalah sekitar satu alif atau dua harokat.
GHUNNAH menurut bahasa adalah mendengung.
menurut Istilah ghunnah adalah suara yang nyaring atau jelas yang keluar dari lubang hidung. Atau perpaduan antara dua huruf yang sama yang pertama mati atau disukun dan yang kedua berharokat kemudian ditulis menjadi satu huruf dan disertai berdengung dalam membacanya. Huruf ghunnah itu ada dua yaitu"MIM dan NUN"yang bertasjid. Pada dasarnya bacaan GHUNNAH disini adalah huruf MIM dan NUN yang bertasyjid.

GHUNNAH terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1.GHUNNAH ASHLIYYAH
yaitu GHUNNAH yang Asli ketika Huruf MIM dan NUN kedua2nya dalam keadaan bertasydid. maka dalam mengucapkannya di wajibkan dengan suara mendengung yang nyata dan jelas dari pangkal hidung dan ditahan kira2 ukuran 1 alif atau 2 harokat (ketukan). dan pada lafazh-lafazh tersebut wajib ada nya ghunnah baik dalam keadaan washol (membaca terus) ataupun waqof (berhenti).

Contoh huruf NUN TASJID dari surat ANNAS
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ‎
QUL-A'UDZU BIROBBIN-NAAS
مَلِكِ النَّاسِ
MALIKIN-NAAS
إله‎ ‎النَّاسِ
ILAHIN-NAAS
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
MINSYARRIL WASWAASIL KHON-NAAS
الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ
ALLADZII YUWASWISU FISHUDURIN-NAAS
مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
MINAL JIN-NATI WAN-NAS

dan contoh MIM TASJID dari surat ALBAQARAH sebagai berikut
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
ALLADZIINA YU'MINUUNA BILGHOYBI WAYUQIIMUUNASH SHOLATI WAMIM-MA ROZAQNAAHUM YUNFIQUUN
terdapat pada bacaan
وَمِمَّا
WAMIM-MAA
مَثَلُهُمْ كَمَثَلِ الَّذِي اسْتَوْقَدَ نَارًا فَلَمَّا أَضَاءَتْ مَا حَوْلَهُ ذَهَبَ الَّلَّهُ بِنُورِهِمْ وَتَرَكَهُمْ فِي ظُلُمَاتٍ لَا يُبْصِرُونَ
MATSALUHUM KAMATSALIL LADZIS TAWQODANARON FALAM-MAA ADLOAT MAA KHAWLAHU DZAHABALLAHU BINURIHIM WATAROKAHUM FII DHULUMATIL LAYUBSHIRUN
terdapat pada bacaan
فلما
FALAM-MAA
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَىٰ عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ
WA-INKUNTUM FII ROYBIM MIM-MA NAZZALNA'ALA'ABDINAA FA'TUU BISUUROTIM MIM MITSLIHI
terdapat pada bacaan
مِمَّا
MIM-MAA

dan masih banyak lagi contoh2 dalam alqur'an seperti
ثم ‎
TSUM-MA
إن
IN-NA
جنة
JAN-NATUN

Dan lain2 silahkan cari sendiri.

2.GHUNNAH'ARIDHOH
yaitu ghunnah yang ada pada Hukum bacaan IDGHOOM BIGHUNNAH,IDGHOOM MIIMI,IKHFAA SYAFAWI,dan IQLAAB.

dikatakan GHUNNAH'AARIDHOH karena GHUNNAH disini tidak mesti ada selamanya.
GHUNNAH disini hanya dalam kedaan tertentu,seperti GHUNNAH yang ada pada hukum bacaan IDGHOOM BIGHUNNAH berdengung/ghunnah karena adanya Huruf yang di idghomkan ( NUN MATI atau TANWIN ). contohnya

مَنْ يَقُوْ لُ
MAN YAQUULU
مِنْ وَّرَائِهِمْ
MIN WAROO-IHIM
يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ
YAWMA-IDZIN YASH DURU
مِنْ نِعْمَةِ
MINN NI'MATIN

lafadz2 tersebut terdapat GHUNNAH (suara dengung dari pangkal hidung) dan ketika mengucapkannya sambil ditahan kira2 ukuran 2 harokat (ketukan)







Penutup

Demikianlah makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.Karena kami hanyalah manusia biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

struktur tanah

biodata Michelle Ziudith